saya jadi ingat di awal tahun 2008 lalu, saat harga kedelai melambung tak masuk akal, tempe menghilang dan 'mlijo' alias tukang sayur langganan saya saat masih tinggal di pejaten timur turun ke jalan (untuk berdemonstrasi maksudnya). saat itu, orek tempe pun menjadi makanan mewah. ikan, daging dan lauk pauk keren-keren lainnya jadi terasa membosankan. orek tempe pun dirindukan. baca saja di sini kalau tak percaya.
kembali ke dapur saya. bumbu orek itu paling mudah diinget: cukup bawang merah, bawang putih, kemiri, garam, gula. jangan lupa irisan cabe merah, kecap, sedikit asam jawa, daun salam, dan yang suka manis bisa ditambahkan lebih banyak kecap atau gula merah. ada berbagai macam versi memasak orek, ada yang bumbu-bumbunya cukup diiris-iris, ada pula yang diulek. tapi percayalah pada saya, orek tempe dengan bumbu halus diulek lebih nikmat dan lebih terasa sedapnya meski tanpa penyedap rasa. dan meski tempenya tak baru lagi. hehehe.. (sama seperti inggit, saya juga hobi nimbun bahan makanan di kulkas).
*tempe umur 3 hari dalam kulkas nih
cara masaknya, ya tinggal haluskan bawang merah putih, kemiri, garam dan gula. bumbu halus itu ditumis dengan irisan cabe merah, daun salam, dan irisan gula merah. kalau sudah harum, masukkan tempe yang sudah digoreng setengah matang tadi, tambahkan kecap, aduk rata, tuangkan sedikit air supaya tidak gosong. jangan lupa juga dengan asam jawanya ya, sedikiiit aja. rasa segar dari si asem itu lho penyebab orek tempe ini bikin ketagihan.
No comments:
Post a Comment